Resonansi.co.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pada 6 Januari 2025 belum dapat dilaksanakan di Kota Samarinda. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menunda pelaksanaannya yang sebelumnya dijadwalkan pada 13 Januari 2025, karena masih ada proses administrasi yang belum selesai.
Sebelumnya, pada Desember 2024, uji coba program ini dilakukan di tiga sekolah di Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, yaitu TK Kartika V-11, SDN 004, dan SMPN 4. Dari uji coba tersebut, diketahui bahwa biaya untuk satu porsi makanan bergizi di Samarinda mencapai Rp15 ribu.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan dukungan penuh Pemkot terhadap program nasional ini. Ia menyatakan bahwa koordinasi terus dilakukan untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan MBG.
“Kami tegak lurus dengan pemerintah pusat. Kalau ada kekurangan sana-sini, sudah selayaknya pemerintah daerah ikut membantu,” ujar Andi Harun.
Terkait anggaran Rp10 ribu per porsi yang ditetapkan, Andi Harun menyebut alokasi sebesar 6,5 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda 2025 sudah mencukupi. Namun, ia mengingatkan agar semua pihak mempertimbangkan aspek keberlanjutan.
“Dengan anggaran itu mungkin untung bagi penyedia kecil, tetapi kita harus melihat secara menyeluruh,” jelasnya.
Jika nantinya ada kekurangan dalam pelaksanaan program ini, Pemkot Samarinda siap memberikan kontribusi tambahan.
“Kalaupun kurang, saya kira pemerintah Kota Samarinda akan ikut serta dalam menyukseskan program makan bergizi gratis ini,” tambah Andi Harun.
Ia juga menyatakan bahwa keputusan terkait kemungkinan memasukkan kekurangan anggaran ke dalam APBD masih dalam tahap koordinasi.
“Nanti akan kami update kepada teman-teman semuanya. Kami akan melakukan koordinasi terlebih dahulu,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda, Asli Nuryadin, mengungkapkan bahwa penundaan pelaksanaan program MBG adalah keputusan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Saya menerima informasi bahwa sementara ditunda lagi oleh tim SPPG,” ungkap Asli.
Meski demikian, Asli memastikan bahwa program ini nantinya akan mencakup seluruh siswa di Samarinda, baik dari sekolah negeri maupun swasta.
“Persiapannya harus matang. Jika sudah siap, semua siswa akan mendapatkan manfaatnya,” tutupnya.