Resonansi.co.id — Kepulan asap tebal tiba-tiba muncul dari gedung MTS Miftahul Ulum, Desa Sungai Mariam, Kecamatan Anggana, Selasa malam (14/10/2025). Sekitar pukul 20.28 WITA, api mulai membesar dari ruang gudang di lantai dasar sekolah yang dalam kondisi kosong.
Warga yang panik segera menghubungi petugas pemadam. Laporan masuk pukul 20.30 WITA, dan tanpa menunggu lama, Tim Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmatan) Kutai Kartanegara langsung meluncur ke lokasi kejadian.
“Begitu menerima laporan, anggota langsung bergerak mengenakan APD lengkap dan berangkat ke TKP. Kami tiba sekitar pukul 20.37 WITA,” ujar Kepala Damkarmatan Kukar, Fida Hurasani, Rabu (15/10/2025).
Sesampainya di lokasi, tim langsung melakukan pemadaman di titik utama api. Hanya dalam waktu sekitar 30 menit, kobaran api berhasil dijinakkan sepenuhnya. Proses penyisiran dan pendinginan berlanjut hingga pukul 22.00 WITA untuk memastikan tidak ada bara tersisa.
Dalam penanganan kejadian ini, Damkar Kukar mengerahkan satu unit mobil pemadam Kajama yang dilengkapi 9 roll selang, nozzel gun, dan Y connection. Sejumlah pihak juga ikut membantu, termasuk PMK PHSS (Pertamina Hulu Sanga-Sanga), MPA Desa Sidomulyo, Relawan Anggana Fire Rescue, serta Relawan Destana Makroman.
“Koordinasi lintas tim berjalan cepat dan efektif. Itulah sebabnya api tidak sampai merembet ke seluruh bangunan,” jelas Fida.
Kronologi Singkat:
- 20.28 WITA: Api pertama kali terlihat dari ruang gudang sekolah.
- 20.30 WITA: Warga melapor ke Damkar Kukar.
- 20.37 WITA: Tim tiba di lokasi dan melakukan pemadaman.
- 21.00 WITA: Api berhasil dipadamkan.
- 22.00 WITA: Pendinginan dan pemeriksaan titik api selesai.
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut. Namun, dua ruangan—yakni gudang dan UKS—mengalami kerusakan berat, sedangkan satu ruang kelas di lantai dua mengalami kerusakan ringan akibat paparan panas.
Luas area terdampak diperkirakan sekitar dua lantai berukuran 4×8 meter persegi. Hingga kini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang.
“Kami belum bisa memastikan sumber api. Tim masih melakukan penelusuran untuk memastikan apakah disebabkan oleh korsleting listrik atau faktor lain,” ungkap Fida.
Meski belum dapat ditaksir besarnya kerugian material, Fida menegaskan keberhasilan pemadaman ini merupakan bukti kesiapan tim dan sinergi masyarakat.
“Warga bergerak cepat melapor, dan kami langsung tindak. Itu yang menyelamatkan sekolah ini dari kerusakan lebih besar,” pungkasnya. (*)





