Menggaungkan Suara Masa Kini

Petani Segihan Hadapi Tantangan Distribusi, Upaya Perluasan Pasar Terus Dilakukan

Terbit Sabtu, 8 Maret 2025
Sekdes Segihan, Setiono Anitabhakti. (Istimewa)

Tenggarong, Resonansi.co.id – Petani di Desa Segihan masih mengalami kendala dalam memasarkan hasil pertanian mereka ke luar daerah. Minimnya jaringan distribusi dan keterbatasan modal menjadi faktor utama yang membuat petani bergantung pada pasar lokal.

Sekretaris Desa Segihan, Setiono Anitabhakti, menyebutkan bahwa hingga kini, petani harus mengemas dan menjual hasil panen mereka sendiri. Namun, keterbatasan dalam hal promosi dan jaringan pemasaran membuat harga jual beras kurang kompetitif.

“Kami sedang mencari solusi agar petani bisa memperluas pasar mereka. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan koperasi serta pelaku usaha di sektor pertanian,” kata Setiono.

Saat ini, harga jual beras di tingkat lokal berkisar Rp12.000 hingga Rp13.000 per kilogram. Namun, tanpa akses pasar yang lebih luas, petani sulit bersaing dengan produk dari daerah lain yang memiliki jaringan pemasaran lebih kuat.

Pemerintah desa berencana mengadakan program pelatihan pemasaran digital dan strategi distribusi guna membantu petani dalam menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan pendekatan ini, diharapkan petani dapat lebih mandiri dalam memasarkan hasil panen mereka. “Kami ingin petani tidak hanya bergantung pada pasar lokal, tetapi juga memiliki kesempatan untuk menjangkau pasar yang lebih besar,” ujar Setiono. (*)


Editor: Redaksi

Bagikan:

BERITA TERKAIT