Samarinda, Resonansi.co.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur meluncurkan Operasi Pasar Murah yang menyalurkan ribuan liter minyak, gula, dan beras via jalur darat ke Kabupaten Mahakam Ulu pada Selasa 5 Agustus 2025, sebagai respons atas terganggunya distribusi pangan akibat surutnya aliran sungai.
Operasi pasar murah ini adalah langkah darurat Pemprov Kaltim bekerja sama dengan PT Kaltim Melati Bhakti Satya (KTMBS) dan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kaltim (DPPKUKM). Rombongan distribusi dilepas secara simbolis oleh Wakil Gubernur Seno Aji dari halaman Kantor Gubernur. Komoditas yang dikirim mencakup 4.800 liter minyak goreng, 7.000 kilogram gula pasir, serta pasokan beras dari Bulog yang dibagikan gratis kepada warga terdampak.
Seluruh kebutuhan pokok tersebut dijual di bawah Harga Eceran Tertinggi, sementara biaya logistik sepenuhnya ditanggung pemerintah, sehingga diharapkan mampu meredam lonjakan harga dan meringankan beban ekonomi masyarakat setempat. Pengiriman lewat jalur darat dipilih karena sungai utama yang biasa menjadi jalur logistik sedang mengalami surut dan tidak aman dilayari.
Wakil Gubernur Seno Aji menegaskan bahwa pemerintah harus hadir memberi solusi alternatif distribusi ketika akses utama terganggu, dan operasi pasar murah ini merupakan wujud kehadiran tersebut, dilansir dari pernyataan resmi Pemprov Kaltim. Ia menambahkan bahwa program ini bukan hanya langkah jangka pendek, tetapi bagian dari upaya menyusun strategi ketahanan pangan jangka panjang agar inflasi dan kelangkaan tidak kembali terjadi.
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Pemprov Kaltim juga meminta dukungan perusahaan tambang untuk menyediakan 200 hektare lahan awal, dengan target pengembangan hingga 20.000 hektare lahan produktif selama beberapa tahun mendatang. Langkah ini dimaksudkan untuk membangun ketahanan pangan lokal dan mengurangi kerentanan daerah perbatasan terhadap gangguan distribusi.
Operasi pasar murah ini juga difungsikan sebagai uji coba pola distribusi alternatif yang diharapkan dapat direplikasi di kabupaten lain dengan tantangan akses serupa. Pemprov berharap pendekatan kombinasi bantuan darurat dan pengembangan lahan produktif bisa menstabilkan pasokan pangan dan menjaga daya beli masyarakat di wilayah terpencil.
Dengan mengombinasikan operasi pasar darat sebagai solusi sementara dan rencana pengembangan lahan sebagai langkah jangka panjang, Pemprov Kaltim berupaya menjaga ketersediaan pangan dan menekan dampak ekonomi dari gangguan distribusi di Mahakam Ulu. (*)