Menggaungkan Suara Masa Kini

Pakan Mahal dan Harga Tak Stabil Hambat Pokdakan Loa Raya Berkembang

Terbit Senin, 21 April 2025
Kades Loa Raya, Martin. (Istimewa)

Tenggarong, Resonansi.co.id — Kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) di Desa Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, menghadapi berbagai tantangan dalam mengembangkan usaha mereka. Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah mahalnya harga pakan dan ketidakstabilan harga jual ikan di pasar.

Kepala Desa Loa Raya, Martin, menyatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 15 Pokdakan aktif yang membudidayakan ikan nila dan ikan mas dalam keramba-keramba sungai. Namun, mahalnya harga pakan sering kali menjadi penghalang bagi petani ikan untuk meraih keuntungan maksimal.

“Harga pakan memang sangat tinggi. Ini membuat biaya produksi naik, sementara harga jual ikan kadang tidak sesuai harapan,” ujar Martin.

Selain itu, fluktuasi harga ikan di pasaran juga membuat para pembudidaya harus pandai-pandai mengatur strategi penjualan. Menurut Martin, ikan berukuran besar justru kerap ditolak pasar lokal karena tidak sesuai dengan permintaan konsumen.

“Pasar seperti di Samarinda atau Sangatta lebih suka ikan ukuran sedang. Kalau kebesaran, justru susah laku,” katanya.

Untuk menjawab tantangan ini, pemerintah desa meluncurkan program pemberdayaan melalui pelatihan pengolahan ikan kepada ibu-ibu PKK. Fokus pelatihan adalah produksi abon ikan sebagai solusi pascapanen.

“Kami fasilitasi pelatihan dan bantu peralatan seperti mesin pengering. Harapannya, ikan-ikan besar yang tidak laku dijual bisa diolah menjadi produk bernilai tambah,” jelas Martin.

Dengan langkah ini, pemerintah desa berharap dapat membuka jalan baru dalam pemasaran hasil perikanan desa. Selain itu, Martin juga tengah mendorong kemitraan antara Pokdakan dan pelaku UMKM agar tercipta ekosistem perikanan yang mandiri.

“Kalau kita bisa mengolah sendiri, membuat merek sendiri, dan menjual langsung, tentu pendapatan petani akan jauh lebih baik,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa strategi jangka panjangnya adalah menjadikan sektor perikanan sebagai penggerak utama ekonomi desa dengan lebih banyak produk turunan yang dihasilkan.

“Loa Raya punya potensi besar. Tinggal bagaimana kita maksimalkan dan kelola bersama,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi

Bagikan:

BERITA TERKAIT