Menggaungkan Suara Masa Kini

Jeti Skala Kecil Jadi Solusi di Daerah Tanpa TPI Besar

Terbit Selasa, 22 April 2025
Kepala DKP Kukar, Muslik. (Istimewa)

Tenggarong, Resonansi.co.id — Untuk menjawab kebutuhan nelayan di wilayah yang belum memiliki Tempat Pelelangan Ikan (TPI) besar, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar mengambil langkah inovatif dengan membangun jeti skala kecil. Kepala DKP Kukar, Muslik, menyebutkan bahwa pendekatan ini lebih relevan dengan kondisi di lapangan.

“Tidak semua wilayah butuh TPI besar. Untuk daerah yang skalanya kecil, kita cukup bangun jeti sebagai tempat pendaratan ikan,” ujar Muslik.

Muslik menuturkan, jeti berfungsi sebagai tempat sandar perahu, bongkar muat hasil tangkapan, serta menjadi pusat aktivitas harian nelayan. Jeti ini sudah dibangun di Muara Jawa, Samboja, Anggana, dan Muara Badak.

Menurut Muslik, pembangunan jeti dinilai lebih hemat biaya dan efektif, terutama untuk wilayah dengan volume tangkapan yang belum tinggi.

“Kalau dibangun TPI tapi tidak dimanfaatkan, itu jadi mubazir. Maka kita pilih pendekatan yang lebih sesuai,” katanya.

Lebih lanjut, Muslik menjelaskan bahwa pembangunan jeti bisa menjadi tahapan awal sebelum suatu wilayah berkembang menjadi sentra perikanan yang lebih besar.

Dalam pengelolaan jeti, DKP Kukar melibatkan masyarakat setempat agar fasilitas tersebut tetap terawat dan termanfaatkan dengan baik.

“Kita latih kelompok masyarakat untuk ikut urus dan rawat fasilitasnya,” kata Muslik.

Keberadaan jeti diharapkan mempercepat distribusi hasil tangkapan ikan ke pasar, memperbaiki rantai ekonomi perikanan, dan memberikan dampak positif terhadap pendapatan nelayan lokal.

Dengan pengembangan infrastruktur skala kecil yang tepat guna ini, DKP Kukar optimistis aktivitas perikanan di wilayah pesisir dapat meningkat secara bertahap dan lebih berkelanjutan. (*)

Editor: Redaksi

Bagikan:

BERITA TERKAIT