Tenggarong, Resonansi.co.id — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mendorong percepatan penyelesaian proyek jalan poros hulu sebagai bagian dari komitmen membangun konektivitas wilayah terpencil. Proyek ini tetap dilanjutkan meski Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat tidak terealisasi.
Kepala Dinas PU Kukar, Wiyono, menyampaikan bahwa pembangunan jalan tersebut sangat penting bagi stabilitas distribusi barang dan mobilitas warga di wilayah hulu Kukar. “Meski DAK-nya dipotong sepenuhnya, proyek tetap lanjut dengan dukungan penuh dari APBD,” ujar Wiyono.

Menurutnya, jalan poros ini menjadi urat nadi transportasi dan penghubung antar kecamatan di pedalaman Kukar yang selama ini rawan terisolasi saat musim hujan atau kondisi jalan memburuk.
“Kalau jalan ini sampai terputus, dampaknya terhadap inflasi di wilayah itu pasti akan sangat tinggi,” tegasnya. Dengan total anggaran hampir Rp50 miliar, proyek ini ditargetkan memberikan dampak signifikan pada pengurangan biaya logistik dan waktu tempuh.
Proyek ini telah berlangsung sejak tahun 2022 dan kini memasuki tahap lanjutan. Pemkab Kukar berkomitmen menyelesaikannya sesuai jadwal agar manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat.
Peningkatan akses jalan ini diharapkan dapat memudahkan petani mengangkut hasil panen mereka ke pusat kota dan pelaku usaha lokal menjangkau pasar dengan lebih efisien. Selain itu, akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan juga akan lebih mudah dijangkau.
Dengan tidak adanya dana dari pusat, pembiayaan penuh dari APBD menjadi bukti tekad daerah dalam membangun infrastruktur yang merata hingga ke pelosok. Pemerintah optimistis, jika konektivitas terus ditingkatkan, maka kesenjangan ekonomi antara kota dan desa dapat diperkecil.
Wiyono menyatakan bahwa Pemkab Kukar akan terus fokus pada proyek-proyek strategis semacam ini demi kemajuan masyarakat Kukar secara keseluruhan. (*)