Tenggarong, Resonansi.co.id — Langgar Al-Madinah di Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong, menjadi lokasi ke-277 dari rangkaian kegiatan Safari Subuh yang rutin digelar oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (15/3/2025) dan diawali dengan sahur bersama warga setempat.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati Kukar Edi Damansyah kembali menegaskan pentingnya melanjutkan dan memperkuat pelaksanaan program Gerakan Etam Mengaji (GEMA), yang sejak tahun 2016 telah menjadi regulasi daerah melalui Peraturan Bupati Nomor 24.
“Program Gema ini bukan sekadar kegiatan keagamaan semata. Ini adalah bentuk komitmen pemerintah daerah dalam membangun karakter masyarakat yang religius, beriman, dan bertaqwa. Saya ingin program ini benar-benar dirasakan manfaatnya di semua rumah ibadah, termasuk Langgar Al-Madinah ini,” kata Edi.

Ia juga mengajak para takmir untuk lebih aktif menghidupkan suasana masjid dan langgar dengan kegiatan keagamaan, terutama mengaji dan kegiatan pendidikan karakter bagi anak-anak.
“Semoga bantuan yang diberikan hari ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, dan dapat meningkatkan kekhusyukan ibadah di bulan Ramadan ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Pemkab Kukar turut menyerahkan sejumlah perlengkapan ibadah dan logistik pendukung lainnya, sebagai wujud perhatian pemerintah terhadap sarana keagamaan di seluruh kecamatan.
Edi menyampaikan bahwa Safari Subuh bukan hanya bentuk silaturahmi, tetapi juga pendekatan pelayanan publik yang humanis. Program ini telah menjangkau ratusan rumah ibadah dan menjadi sarana penguatan nilai religius di Kukar.
Safari Subuh juga bertujuan menghidupkan kembali nilai-nilai gotong royong dan mempererat hubungan antar warga serta antara pemerintah dan masyarakat. Melalui Safari Subuh, Pemkab Kukar berkomitmen menghadirkan negara dalam kehidupan spiritual masyarakat secara nyata dan berkelanjutan.
Edi berharap kegiatan seperti ini terus didukung oleh semua pihak agar semangat religiusitas di Kukar semakin tumbuh dan menjadi kekuatan sosial untuk membangun daerah. (*)