Menggaungkan Suara Masa Kini

Budayawan Kaltim: Obrolan Politik Bukan Milik Para Elit

Terbit Sabtu, 23 November 2024
#NgoPi-Kaltim seri ke-9 bertajuk “Buat Apa Pilkada Jika Rakyat Tetap Sengsara” yang digelar di Teras Samarinda, Jumat (22/11).

Resonansi.co.id – Budayawan Kalimantan Timur, Romo Roedy Haryo Wijono, menegaskan pentingnya Pilkada serentak 2024 sebagai momentum untuk mengatasi persoalan mendasar yang dihadapi rakyat, bukan hanya sekadar ajang politik.

Hal ini disampaikan dalam diskusi publik #NgoPi-Kaltim seri ke-9 bertajuk “Buat Apa Pilkada Jika Rakyat Tetap Sengsara” yang digelar di Teras Samarinda, Jumat (22/11).

Diskusi yang diinisiasi oleh NGO Kalimantan Timur ini mengangkat isu-isu krusial seperti kenaikan pajak daerah, hingga perlindungan hak masyarakat adat.

Menurut Romo Roedy, ruang demokrasi harus lebih inklusif dan melibatkan rakyat secara aktif.

“Membicarakan politik adalah hak rakyat, bukan hanya milik elit dan partai. Dengan diskusi yang lebih terbuka, demokrasi bisa menjadi lebih berkualitas,” ujar Romo Roedy.

Ia juga menyoroti pentingnya menghilangkan stigma tabu dalam pembahasan politik di ruang publik.

Acara ini terbuka untuk masyarakat umum dan dihadiri berbagai elemen, termasuk kelompok masyarakat dan kontestan Pilkada. Salah satu peserta menyebut ruang diskusi semacam ini sebagai jembatan penting antara aspirasi rakyat dan kebijakan pemerintah.

Diskusi ini menekankan bahwa Pilkada bukan sekadar memilih pemimpin, tetapi memastikan mereka mampu memberikan solusi nyata bagi kesejahteraan rakyat, khususnya kelompok marginal seperti masyarakat adat.

“Dengan partisipasi yang lebih inklusif, politik akan bermakna, dan rakyat tidak lagi menjadi objek dalam pesta demokrasi,” tutup Romo Roedy. (*)

Editor: Redaksi

Bagikan:

BERITA TERKAIT