Resonansi.co.id – Band punk Sukatani kembali menjadi sorotan publik usai video permintaan maaf mereka tersebar di media sosial. Dalam video tersebut, Sukatani menyampaikan permintaan maaf kepada Kapolri dan institusi Polri terkait lagu “Bayar Bayar Bayar” yang sempat viral karena liriknya yang menyindir oknum aparat.
Gitaris Sukatani, Muhammad Syifa Al Ufti alias Electroguy, menjelaskan bahwa lagu tersebut awalnya diciptakan sebagai bentuk kritik terhadap praktik penyalahgunaan wewenang oleh oknum polisi. “Lagu ini merupakan cerminan keresahan masyarakat terhadap ketidakadilan yang terjadi di lapangan,” ungkapnya dalam video permintaan maaf yang diunggah di akun resmi band.
Dalam penjelasannya, Sukatani menambahkan bahwa lagu “Bayar Bayar Bayar” telah ditarik dari peredaran dan tidak lagi tersedia di platform streaming, termasuk Spotify dan Apple Music. Ia juga menghimbau kepada para pengikut dan pengguna media sosial untuk segera menghapus segala konten yang masih menampilkan lagu tersebut guna menghindari potensi risiko hukum di kemudian hari.
Selain Electroguy, vokalis band yang dikenal dengan nama Twistter Angels juga turut menyampaikan permintaan maaf. Meskipun identitas mereka selama ini dirahasiakan dengan mengenakan topeng, permintaan maaf kali ini menjadi bukti kesungguhan mereka dalam menanggapi isu yang berkembang.
Lagu “Bayar Bayar Bayar” sendiri menyajikan lirik yang menggambarkan keluhan masyarakat terhadap praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang di lingkungan kepolisian. Meskipun liriknya menuai kontroversi, ada kalanya kritik sosial melalui musik dianggap sebagai cara efektif untuk menyuarakan aspirasi rakyat.
Namun demikian, keputusan Sukatani untuk menarik lagu tersebut menimbulkan reaksi beragam. Beberapa kalangan mengapresiasi sikap band yang mau bertanggung jawab atas konten yang telah disebarkan, sementara yang lain mempertanyakan dampak dari tindakan penarikan tersebut terhadap kebebasan berekspresi dalam berkarya.
Sebagai latar belakang, Band Sukatani merupakan band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, yang dikenal dengan gaya musik dan penampilan unik. Sejak debutnya pada awal 2022, band ini kerap menyampaikan kritik sosial melalui lirik lagu-lagu mereka yang penuh dengan sindiran terhadap berbagai bentuk ketidakadilan. Dengan karya-karya yang kerap mengundang kontroversi, Sukatani telah mendapatkan tempat di hati sebagian masyarakat, meskipun juga menuai reaksi keras dari sejumlah pihak.