Menggaungkan Suara Masa Kini

Produksi Ikan Melimpah, Loa Raya Dorong Kemandirian Distribusi Pokdakan

Terbit Senin, 28 April 2025
Kades Loa Raya, Martin. (Istimewa)

Tenggarong, Resonansi.co.id — Dengan jumlah 15 Pokdakan aktif dan hasil budidaya ikan yang melimpah, Desa Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, sebenarnya memiliki potensi besar di sektor perikanan. Namun, ketergantungan terhadap tengkulak masih menjadi kendala dalam pemasaran hasil panen.

Kepala Desa Martin menyebut bahwa sebagian besar pembeli ikan berasal dari Samarinda dan Sangatta. Namun karena distribusi dikuasai tengkulak, harga yang diterima petani kerap tidak stabil.

“Kalau tengkulak tidak datang, panen bisa tertahan. Petani tidak punya akses distribusi sendiri,” katanya.

Persoalan makin kompleks ketika ukuran ikan tidak sesuai pasar lokal. Ikan berukuran besar cenderung ditolak karena tidak sesuai dengan permintaan pasar yang menginginkan ukuran sedang.

“Kalau sekilo dua ekor, susah laku. Kadang harus dikirim jauh, sampai ke luar pulau,” ujarnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah desa mengembangkan program pengolahan ikan bagi ibu-ibu PKK dan pelaku UMKM. Produk seperti abon ikan mulai diperkenalkan sebagai solusi alternatif.

“Kami latih warga untuk olah ikan jadi produk yang bisa dijual dalam kemasan. Ini bisa kurangi ketergantungan pada penjualan ikan segar,” jelas Martin.

Martin juga mendorong agar Pokdakan bekerja sama dengan UMKM desa untuk membentuk jaringan distribusi mandiri.

“Kita perlu mandiri. Kalau semua tergantung tengkulak, kita sulit berkembang,” tambahnya.

Ke depan, pemerintah desa juga akan mengupayakan pelabelan dan pengemasan produk agar bisa dipasarkan ke pasar modern dan platform digital.

“Kita punya potensi besar. Tinggal dipoles dan disalurkan dengan baik,” pungkas Martin. (*)

Editor: Redaksi

Bagikan:

BERITA TERKAIT